Yuk Simak Alasan AS Siap Tarik Pasukan dari Afghanistan

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo memperjelas faksinya mengawali diskusi untuk menarik pasukan Negeri Paman Sam dari Afghanistan.

Ketetapan itu tergantung pada negosiasi step akhir dengan Taliban, yang mengharuskan Taliban tidak untuk membuat perlindungan beberapa teroris bila pasukan Amerika tinggalkan Afghanistan.

Baca Juga : teks negosiasi

“Mengingat perkembangan ini, kami sudah mengawali diskusi dengan Taliban tentang kedatangan militer asing, yang sekarang ini masih berdasar keadaan,” kata Pompeo, seperti diambil Washington Examiner, Rabu, 26 Juni 2019.

Bagaimana respon anda tentang artikel ini?Bahagia Inspire Confuse Sad
“Serta sesaat kami sudah menerangkan pada Taliban jika kami siap untuk mengalihkan pasukan kami. Saya ingin menerangkan jika kami belum menyepakati agenda waktu untuk mengerjakannya,” katanya.

Pompeo menginformasikan hal tersebut sekalian mengutamakan pentingnya perbincangan langsung di antara Taliban serta pemerintah pusat, yang sudah tidak diterima oleh Taliban. Komentarnya ialah penampilan optimisme yang langka tetapi dibarengi kesusahan dengan sikap Taliban.

“Tentang terorisme, kami sudah membuat perkembangan riil serta hampir siap untuk mengaitkan draft teks yang menguraikan loyalitas Taliban untuk masuk dengan sama-sama masyarakat Afghanistan dalam pastikan jika tanah Afghanistan belum pernah jadi surga yang aman buat beberapa teroris,” kata Pompeo.

Simak Juga : contoh teks laporan hasil observasi

“Seluruh pihak setuju jika mengakhiri pandangan AS-Taliban mengenai terorisme serta kedatangan pasukan asing akan buka pintu buat dialog serta negosiasi antar-Afghanistan,” tuturnya.

Proses negosiasi sudah berjalan semenjak Januari, saat team perunding AS yang di pimpin oleh Perwakilan Spesial Zalmay Khalilzad menginformasikan jika Taliban sudah menyepakati “kerangka kerja” untuk persetujuan pada akhirnya. Tetapi negosiasi berlangsung ditengah-tengah gelombang kekerasan oleh Taliban serta afiliasi ISIS, yang diketahui jadi ISIS-Khorasan.

Taliban meneror akan lancarkan serangan pada wartawan Afghanistan bila media tidak berhenti menerbitkan “sentimen anti-jihad serta Taliban. “Dalam masalah semacam itu, wartawan atau karyawan dari organisasi media yang disebutkan ini tidak aman,” kata Taliban pada Senin 24 Juni.

Di lain sisi, beberapa petinggi AS sudah berhenti menerbitkan penilaian mengenai sebegitu banyak daerah yang dikuasai Taliban, tapi kematian masyarakat sipil sampai rekor paling tinggi pada 2018 serta anggota parlemen di kedua pihak mengaku jika barisan itu sedang bergerak.

Pompeo mengharap untuk sampai persetujuan sebelum 1 September, saat beberapa pemilih Afghanistan direncanakan akan pergi ke tempat pengambilan suara untuk penentuan yang sudah dipending 2x. “Tetapi mengusahakan perdamaian tidak harus menanti sampai penentuan Presiden Afghanistan,” imbuhnya.

“Rencana penentuan harus maju tanpa ada penangguhan waktu kita memburu perdamaian yang wajar buat rakyat Afghanistan,” pungkas Pompeo.

Pimpinan Korps Diplomat Amerika itu mengharap jika “dialog antar-Afghanistan” yang ditengahi oleh Jerman serta Qatar akan menolong menggerakkan negosiasi penuh di antara Pemerintah Afghanistan serta Taliban.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s