Di milad ke-21 FPI, Imam besar FPI Habib Rizieq menilainya Tubuh Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tak mengerti pokok serta esensi Pancasila. BPIP lantas menjawab perihal ini.
” Ya saya fikir itu kan haknya ia ya. Habib Rizieq kan oposisi, jadi komentar demikian haknya ia dalam sesuatu negara demokrasi. Namun yang pasti kalau BPIP dibuat buat mendukung pemerintah mengarusutamakan Pancasila. Jadi pengarustamaan Pancasila itu pertama jadi basic negara, ” kata Plt Ketua Tubuh Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono kala dihubungi detikcom, Sabtu (24/8/2019) .
Simak Juga : pancasila sebagai dasar negara
Hariyono mengemukakan BPIP sejak mulai awal menempatkan Pancasila jadi basic negara. Tak ada betul-betul di BPIP yg berpandangan atau bermaksud merubah pancasila dari basic negara berubah menjadi pilar negara.
” Pak Presiden udah riil itu, sampai BPIP tak menempatkan pancasila jadi pilar, itu jelas. Kalau Pancasila yaitu basic negara, filosofi bangsa, yg tengah kita perjuangkan berbarengan, ” tegasnya.
Hariyono pun menyatakan, sejauh ini BPIP sudah kerja sama dengan perpres yg berlaku. Bahkan juga BPIP sekarang ini tengah bekerjasama dengan Kemendikbud serta Kemenristekdikti bab pendidikan Pancasila.
” Udah ada kan (kerjanya) sama dengan yg di perpres itu. Cuman ini kan kita sudah ada hampir dekade ini, efek bab Pancasila kan hilang dari ruang terbuka. Kita mesti mengatur ulang sekali lagi, bagaimana materi pelajaran dimulai dari PAUD hingga perguruan tinggi kami kaji bersama-sama. Kami tentulah pun musti libatkan banyak faksi, terpenting kelompok kawan-kawan dari Kemendikbud serta Kemenristekdikti. Ini tengah diselesaikan, jadi bagaimana pelajaran Pancasila mulai PAUD hingga perguruan tinggi itu dikerjakan, ” pungkasnya.
Artikel Terkait : sistem pemerintahan indonesia
Awal mulanya, Habib Rizieq melalui video dari Mekah yg ditayangkan langsung dari account YouTube Front TV, Sabtu (24/8) mengatakan BPIP gak mengerti pokok serta esensi Pancasila. Ucapannya itu ia berikan dalam sambutan Milad ke-21 FPI yg diselenggarakan di Stadion Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara.
” Lebih parahnya , rezim yg tak mengerti pokok Pancasila ini udah membuat Tubuh Pembinaan Ideologi Pancasila yg dipersingkat BPIP. Dengan anggota yg tidak juga mengerti esensi Pancasila, namun digaji lebih dari Rp 100 juta rupiah per bulan tiap-tiap anggotanya cuma buat menyaksikan lawakan pengkhianatan pergesekan Pancasila dari basic negara berubah menjadi pilar negara, ” kata Habib Rizieq