Dua biota laut yaitu ubur-ubur serta kerang hijau jadi fokus perhatian di lokasi wisata terintegrasi pesisir Taman Yang diimpikan Jaya Ancol, Jakarta Utara sepanjang beberapa waktu paling akhir.
Simak Juga : jaring jaring kubus
“Awal Oktober adalah siklus timbulnya ubur-ubur, sebab bersamaan dengan berakhirnya musim kemarau. Tetapi kehadiran ubur-ubur tidak lama sebab siklus hidupnya seputar dua minggu,” tutur Kepala Sisi Konservasi Ancol Taman Yang diimpikan, Adi Bahar, Selasa (8/10/2019) siang pada Suara Pembaharuan di ruang dermaga Ancol tidak jauh dari Pintu Timur Ancol
Dia mengatakan type ubur-ubur yang diketemukan di perairan pantai Ancol sebagian besar spesies jelly blubber (catostylus mosaicus) dengan waktu hidup dua bulan bila dirawat di akuarium. “Untuk ubur-ubur type box jellyfish (cubozoa) yang cukup beresiko sampai ini hari belum diketemukan di Pantai Ancol. Beberapa ciri ubur-ubur ini berupa cukup kubus kotak dengan warna cukup kebiruan,” jelas Adi Bahar.
Dia akui jumlahnya ubur-ubur di Pantai Ancol menyusut dibanding beberapa tahun awalnya. Faksi Ancol juga menyarankan pada pengunjung untuk lebih siaga. “Karena itu kita ada life guard, jaring di ruang berenang beach pool serta lagoon,” papar Adi Bahar.
Sesaat periset Pusat Oseanografi Instansi Pengetahuan Pengetahuan Indonesia (LIPI) bagian Pencemaran Laut Toksikologi, Dwi Hindarti mengatakan kehadiran kerang hijau di seputar pantai Ancol harus ditelaah selanjutnya apa bisa kurangi polutan dengan relevan ataukah tidak.
Artikel Terkait : jaring jaring balok
“Tetapi bila konsumsi kerang hijau dari perairan yang tercemar seperti Teluk Jakarta, dengan periode panjang bisa membahayakan kesehatan manusia mulai kehancuran saraf, otak, menghalangi perkembangan, kehancuran DNA, serta kanker,” kata Dwi Hindarti.
Kumpulan Artikel Pendidikan 