PPPPTK Matematika mengadakan International Seminar on Mathematics Teaching and Learning (ISMaTeL) dengan topik “Ethnomathematics In Teaching and Learning Process : What, Why and How?” 22-25 Oktober 2019 di Grand Dafam Rohan Yogyakarta. 200 guru matematika se-Indonesia serta kepala sekolah dan mahasiswa akan turut berperan serta dalam seminar yang baru pertama kali diselenggarakan itu.
Kepala Bagian Program serta Info PPPPTK Matematika Dr. Rachmadi Widdiharto, M.A menjelaskan dalam seminar itu beberapa peserta dibawa mendalami budaya untuk diaplikasikan dalam evaluasi matematika. Menurutnya, ada empat tempat yang akan didatangi untuk nanti dieksplorasi hubungannya dengan pengetahuan matematika.
Simak juga : rumus bangun ruang
“Etnomatematika sampai kini belum dielaborasi dalam disiplin keilmuan yang ada. Kerangka budaya kita kaya dapat diintegrasikan dalam evaluasi matematika. Stigma matematika yang kurang ramah sampai kini diinginkan dapat terkikis sebab cara ini. Peserta dibawa berkunjung ke Candi Prambanan, Boko, Kraton Yogyakarta serta Kerajinan Perak Kotagede. Disana akan ada pointers bagaimana beberapa barang artefak yang ada dapat dibawa dalam evaluasi matematika,” katanya dalam jumpa media Rabu (16/10/2019).
Penanggung Jawab ISMaTeL, Yuliawanto, M.Si memberikan tambahan 200 peserta nanti akan dibawa menyelami proses mengalkulasi, membuat bangun dari empat tempat yang nanti dapat ditingkatkan oleh beberapa guru di kelas. “Hasil riset lapangan akan dicoba serta bagaimana evaluasi matematika di kelas dikaitkan dengan budaya. Hasilnya kelak berbentuk action rencana yang harapannya diaplikasikan di kelas matematika,” sambung ia.
Pakar Etnomatematika PPPPTK Matematika Dr Sri Wulandari Danoebroto ungkap bangunan-bangunan artefak seperti Candi Prambanan serta Kraton Yogyakarta serta bentuk kerajinan perak Kotagede mempunyai hubungan dengan pengetahuan matematika. Bangunan, bentuk serta hal menarik yang lain dari tempat itu berisi teori-teori di matematika yang dipandang benar-benar menarik diaplikasikan dalam evaluasi di kelas.
Artikel Terkait : perkalian matriks
“Candi Prambanan serta Borobudur contohnya, dapat untuk belajar siswa SD serta SMP. Bangun datar serta bangun ruangan. Kerucut, kubus serta balok berada di sana serta dapat diketemukan bangun kombinasi yang belum kita ketahui dalam matematika. Untuk SMP dapat teorema pitagoras, ide fratal serta itu benar-benar menarik sebab masuk dalam matematika kekinian,” katanya pada wartawan.
Beberapa negara telah mengaplikasikan cara Etnomatematika seperti Brazil, Amerika Serikat sampai banyak daerah di Amerika Utara. “Harapannya sesudah ini Indonesia dapat mengaplikasikan sebab punyai kekuatan budaya yang benar-benar mengagumkan besar,” ujarnya.