Penguatan pandangan Pancasila jadi ideologi bangsa jadi jalan keluar menjaga keberagaman jadi satu kemampuan. Karena itu Pancasila harus disosialisasikan dengan terus-terusan.
“Karenanya Pancasila harus terus disosialisasikan serta dimasukkan jadi ideologi bangsa,” tutur Pelaksana pekerjaan (Plt) Kepala Tubuh Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono dalam infonya, Selasa (5/11).
Simak Juga : pancasila sebagai ideologi terbuka
Menurut dia, Pancasila benar-benar baik jadi bekal serta ide, khususnya dalam membuat generasi bangsa hadapi beberapa intimidasi seperti intoleransi, radikalisme serta terorisme.
“Terorisme itu sebetulnya sisi dari beberapa orang yang tidak merdeka dalam berpikir. Seperti yang kita lihat di Suriah, di Irak, peradaban-peradaban besar manusia hancur sebab pemikiran yang tidak merdeka hingga mereka sama-sama meneror,” katanya.
Untuk menangani permasalahan itu, kerja sama antar-lembaga butuh terus diperkokoh serta lebih mendalam. Seperti di antara BPIP serta Tubuh Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang sudah lakukan Memorandum of Outstanding (MoU).
“BPIP mempunyai Pusat Studi Pancasila (PSP) di kampus-kampus serta BNPT mempunyai Komunitas Pengaturan Penanggulangan Terorisme (FKPT) di beberapa daerah. Saya berharap ke depan PSP serta FKPT ini dapat sama-sama bersinergi mengatasi permasalahan ini,” harapnya.
Artikel Terkait : sumber hukum
Hariyono mengemukakan di masa globalisasi saat ini harus kita terima dengan terbuka tapi dengan penuh kesiagaan serta kehati-hatian. Sebab, tuturnya, pendiri bangsa sudah memberikan contoh bagaimana hadapi globalisasi jaman dulu.
“Seperti dikatakan Bung Hatta, kita harus berkawan dengan dunia luar. Tapi dalam berkawan dengan dunia luar dibutuhkan kesiagaan serta kecerdasan. Karenanya globalisasi serta perubahan tehnologi info tak perlu kita takuti,” pungkasnya.