Jangan Lewatkan Portofolio Karya Siswa Diusulkan Jadi Pengganti

Banyak pemerhati pendidikan menganjurkan pelbagai sistem pelajari yang dikira sesuai jadi substitusi ujian nasional apabila UN jadi dihapus. Salah satunya yang tampak yaitu pemaparan portofolio hasil karya siswa saat mengenyam pendidikan.

Simak juga : portofolio adalah

Menurut pengamat pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (Cerdik) , Indra Charismiadji, di saat depan, anak mesti disediakan buat membuat pekerjaan, bukan jadi pekerja. Apabila arahnya kesana, ia menilainya bentuk pelajari hasil belajarnya yaitu portofolio.

“Karya ia saat kelas I-XII dihimpun serta dipampang. Kelak, mereka jelaskan apa yang ditampakkan portofolio itu, ” kata Indra seperti dimuat Koran Tempo, Sabtu, 30 November 2019.

Ads by Kiosked
Menurut Indra, anak mesti disediakan buat membuat apakah saja, terkait bakat serta minat mereka. Dapat berwujud permainan, lagu, tarian, robot, buku, animasi, maupun hasil penelitian.

Indra memberi contoh, siswa dapat dikasih pekerjaan memperjelas apa yang dimaksud benda padat, cair, serta gas, lewat suatu karya yang dapat berbentuk video, animasi, atau permainan. Apabila ia dapat memperjelas secara baik lewat karya itu, gak butuh ada ujian.

“Kalau butuh pemberian nilainya didasarkan pada penilaian publik juga. Berapakah banyaknya viewers-nya, umpamanya. Ini belajar sinergi, komunikasi, serta kreatifitas, ” ujarnya.

Indra memperjelas, pada evaluasi berbasiskan project, guru gak bertindak jadi pengajar, namun fasilitator. Guru dapat berikan kendala terhadap siswa buat terus bikin project jadi trik mempelajari hasil evaluasi. Trik begitu dipraktekkan di beberapa negara, salah satunya Singapura.

Artikel Terkait : literasi adalah

Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan tengah memperdalam ide peniadaan ujian nasional. Seseorang petinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Basic serta Menengah Kementerian Pendidikan dan seseorang anggota staf privat menteri turut membedah permasalahan ini berbarengan Tubuh Standard Nasional Pendidikan (BSNP) pada Selasa waktu lalu.

Ketua BSNP, Abdul Mu’ti, mengemukakan pertemuan itu mengkaji bab pelajari peraturan serta kebijakan buat menambah kwalitas pendidikan. “Kami mempelajari pelbagai metode pelajari, satu diantaranya bab ujian nasional, ” kata Abdul. Walaupun belumlah ada ketentuan, ia meyakinkan lembaganya sepakat apabila ujian nasional dihapus.

Menurut pengamat pendidikan, Mohammad Abduhzen, apabila ujian nasional jadi dihapus, jadi pelajari mesti kembali seperti yang udah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 terkait Metode Pendidikan Nasional di Masalah 57 serta 58.

Ada dua mode pelajari yang dapat dimanfaatkan. Pertama, kata Abduhzen, pelajari hasil belajar yang dilaksanakan oleh guru atau sekolah. Ke dua, pelajari buat pengontrolan kwalitas nasional atau pemetaan yang dilaksanakan oleh instansi independent, seperti BSNP.

Abduhzen memperjelas, pelajari hasil belajar dapat dilaksanakan lewat sistem ujian serta non-ujian. Sistem ujian dilaksanakan seperti ujian sekolah yang terjadi sejauh ini. Dan sistem non-ujian terprogram privat, seperti perkuliahan. “Ketika semua SKS (grup credit semester) udah lulus, anak dapat dikira tamat, ” ujarnya.

Ujian nasional sejauh ini dipandang sebagai trik buat mengukur situasi pendidikan nasional. Apabila dihapus, pemetaan gak butuh dilaksanakan tiap-tiap tahun. Bahkan juga, ujarnya, pelajari belajar sangat mungkin tak libatkan semuanya murid dengan cara nasional, cukup dilaksanakan tiap-tiap 3-4 tahun sekali.

Pengamat pendidikan yang lain, Itje Chodijah, menjelaskan substitusi ujian nasional dapat dilaksanakan dengan beragam assessment. Umpamanya, melaksanakan ujian serta pengamatan disaat beberapa anak berdiskusi antar-sesama. “Ujian itu cuma satu diantara assessment. Banyak langkahnya, ” ujarnya.

Itje mengatakan, saat waktu belajar dengan siswa, guru musti tanggap buat mempelajari hasil belajar. Langkahnya dapat dengan main. Disaat main tersebut guru melaksanakan pengamatan. Hal semacam itu dapat dilaksanakan pada tiap-tiap minggu ke-4 pelajaran.

Pada tiga minggu awal mulanya, guru berikan wawasan perihal objek ulasan. “Hasilnya kelak dihimpun hingga mereka bakal berpindah level. Saat ini trik (evaluasinya) cuman ujian, ” ujarnya.

Leave a comment