Komisi Pembasmian Korupsi akan mengecek Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sumiyati dalam masalah sangkaan korupsi penyediaan kapal di Kementerian Kelautan serta Perikanan pada Jumat, 9 Agustus 2019. KPK akan mengecek bekas Deputi Mencegah Pusat Laporan Analisa serta Transaksi Keuangan Muhammad Sigit.
Kedua-duanya akan dicheck jadi saksi untuk terduga Prahastanto, sebagai petinggi pembuat loyalitas di KKP. “Yang berkaitan akan dicheck jadi saksi untuk terduga IPR,” kata pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK, Chrystelina GS, Jumat, 9 Agustus 2019.
Simak Juga : KPK dan FPB
Diluar itu, KPK mengagendakan kontrol pada Staf Direktorat Pengusutan serta Penyelidikan subdit Fasilitas Operasi, Dirjen Bea Cukai Hannan Budiharto, petinggi Bea Cukai Agung Krisdiyanto, General Manajer PT Daya Radar Penting Edi Wiyono serta Manager Administrasi PT DRU Justin Sasangka.
Mereka akan dicheck jadi saksi untuk Prahastanto. Prahastanto disangka mengarahkan panitia lelang tidak untuk pilih perusahaan tersendiri.
Masalah lelang penyediaan 16 kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat/FPB) di Bea Cukai sendiri menyertakan dua terduga lain, yaitu Heru Sunarwanto sebagai Ketua Panitia Lelang serta Amir Gunawan sebagai Dirut PT Daya Radar Penting.
Artikel Terkait : irr adalah
Amir Gunawan tidak cuma terduga dalam penyediaan 16 kapal di Bea Cukai. Dia terduga dalam penyediaan empat kapal di Kementerian Kelautan serta Perikanan. Ke empat kapal ini akan digunakan dalam Skema Kapal Peninjauan Perikanan Indonesia pada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan serta Perikanan Kementerian Kelautan serta Perikanan RI Tahun Budget 2012-2016. Di sini Amir jadi terduga bersama dengan Aris Rustandi sebagai petinggi pembuat loyalitas.
Dari dua masalah yang menyeret empat terduga penyediaan kapal-kapal ini, KPK menyangka terdapatnya kerugian negara sampai Rp 100 miliar.
Kumpulan Artikel Pendidikan 